会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Cerita Turis Selandia Baru Kagumi Labuan Bajo, Deg!

Cerita Turis Selandia Baru Kagumi Labuan Bajo, Deg

时间:2025-05-30 17:03:08 来源:quickq iphone 作者:休闲 阅读:568次
Jakarta,quickq苹果怎么下载 CNN Indonesia--

Turis asal Selandia Baru, Emma Stanford, bercerita tentang pengalamannya berkunjung ke Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Cerita Turis Selandia Baru Kagumi Labuan Bajo, Deg

Dia mengaku kagum dan menyarankan turis asing yang hendak berlibur ke Indonesia, untuk tidak melihat Bali sebagai satu-satunya destinasi dan merekomendasikan Taman Nasional Komodo.

Wanita yang berprofesi sebagai jurnalis ini mengisahkan bagaimana dia harus bangun pagi sekali, naik perahu satu ke perahu lain untuk menyeberang ke Pulau Padar. Dia naik ke puncak bukit untuk menyaksikan matahari terbit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di ujung barat Pulau Flores di Indonesia, Labuan Bajo adalah pintu gerbang menuju Taman Nasional Komodo, di mana Padar adalah salah satu dari tiga pulau besar, bersama Rinca dan Komodo. Ini adalah satu-satunya tempat di dunia di mana akan menemukan komodo, kadal prasejarah di habitat aslinya. Komodo adalah kadal terbesar di dunia.

Emma menuturkan ia menjadi sangat waspada setelah pemandu wisatanya menginformasikan tentang orang-orang yang terluka dan tewas oleh komodo. Apalagi dia mengetahui hewan berbisa itu memiliki kemampuan berenang dan mencium bau darah dari jarak empat kilometer. Bahkan, komodo yang usianya lebih muda bisa memanjat pohon.

"Kerbau liar, babi hutan, burung, dan rusa juga ada di pulau ini, tetapi saya terlalu sibuk memandangi empat komodo yang kami lihat. Suatu prestasi luar biasa mengingat pulau ini memiliki luas 390 kilometer persegi dengan medan terjal," katanya mengisahkan pengalamannya di Taman Nasional Komodo, seperti dilansir Stuff.

Wisatawan melihat komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. ANTARA FOTO/Rivan Awal LinggaWisatawan melihat komodo di Taman Nasional Komodo, NTT. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

"Kami semakin dekat dengan kadal tersebut daripada yang saya perkirakan dan saya tidak mengalihkan pandangan dari mereka, mengingat mereka menyatu dengan dedaunan dan tampak seperti batang kayu berbentuk aneh," lanjutnya.

Dia bisa sedikit lebih tenang saat melihat rusa berjalan begitu saja di sepanjang pantai. Emma juga merekomendasikan snorkeling untuk melihat banyak ikan tropis di Laut Flores, seperti ikan kakatua beraneka warna.

"Penyu dan pari manta terkadang dapat terlihat, tapi saya tidak seberuntung itu. Deretan karang berwarna-warni cukup memanjakan mata. Kehidupan laut di mana pun saya memandang, tidak mengherankan bila kawasan ini menjadi rumah bagi 1.000 spesies ikan tropis dan 260 spesies karang," tuturnya.

Untuk merasakan pengalaman seru lainnya, Emma juga merekomendasikan berlayar ke Teluk Kalong dengan kapal pesiar pinisi selama berada di Taman Nasional Komodo.

(wiw)

(责任编辑:时尚)

相关内容
  • Kesandung Kasus Dugaan TPPU, KPK Cegah Dito Mahendra ke Luar Negeri
  • 墨尔本皇家理工大学设计专业排名详情
  • 15 Makanan yang Merusak Ginjal, Kendalikan Porsinya
  • 3 Tanda Pilek pada Anak yang Perlu Diwaspadai
  • 马里兰艺术学院到底有哪些过人之处?
  • 5 Rekomendasi Channel Dakwah, Bikin Hati Adem Selama Ramadhan
  • 美国旧金山音乐学院怎么样?
  • Hukum Menelan Dahak saat Puasa, Bikin Batal atau Tidak?
推荐内容
  • Alasan Memberi dan Menerima 'Serangan Fajar' Disebut Haram
  • FOTO: Menyerbu Kue Murah Meriah di Pasar Kue Subuh Senen
  • Jhony G Plate Resmi Dipecat Jokowi Beri Ucapan Terima Kasih, Ini Sosok Plt Menkominfo
  • 音乐艺术生留学去哪个国家比较好?
  • 意大利艺术类留学费用大概多少?
  • 谢尔丹学院排名情况如何?