Thailand Pede Ancaman Teror Tak Halangi Turis Israel Kunjungi Phuket
Peringatan terhadap warga Israel baru-baru ini mengenai ancaman teror di Asia Tenggara menurut Asosiasi Turis Phuket (PTA) tidak akan menghalangi turis dari Negeri Zionis itu untuk datang ke Phuket, Thailand.
Munculnya peringatan itu menyusul pembunuhan seorang rabi Israel di Uni Emirat Arab (UEA). Namun, PTA percaya diri hal tersebut tidak akan berdampak pada Phuket.
Meskipun ada peringatan, Phuket tetap menjadi destinasi populer bagi turis Israel. PTA menekankan langkah-langkah keamanan ditingkatkan untuk memastikan keamanan pengunjung di Phuket.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Hotel-hotel di Phuket mengantisipasi jumlah pemesanan yang tinggi selama musim ramai liburan, dengan beberapa bahkan mengalami pemesanan berlebih, seperti yang dicatat oleh Bhummikitti.
Ia juga menyebutkan bahwa maskapai penerbangan nasional Israel, El Al melanjutkan penerbangan langsungnya dari Tel Aviv ke Phuket tanpa gangguan, sehingga arus wisatawan tetap stabil.
"Kendala utama bagi pariwisata Phuket adalah pembangunan infrastruktur publik yang lamban, bukan ancaman terorisme," kata Bhummikitti, seperti dilansir Thaiger.
Bhummikitti menggarisbawahi pentingnya meningkatkan infrastruktur untuk mendukung penduduk dan meningkatnya jumlah wisatawan di tengah urbanisasi yang pesat.
Menurut kantor Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) di Phuket, pulau tersebut menyambut lebih dari 10 juta pengunjung selama 10 bulan pertama tahun ini, menghasilkan pendapatan sekitar 390 miliar baht atau sekitar Rp181 triliun.
Di antara pengunjung tersebut, sekitar 57 ribu warga Israel datang melalui penerbangan langsung, sedikit turun dari 60 ribu pada tahun sebelumnya. Lerdchai Wangtrakoondee, direktur kantor TAT di Phuket, memproyeksikan bahwa Phuket dapat mencapai pendapatan pariwisata tertinggi baru sebesar 450 hingga 500 miliar baht tahun ini.
Angka itu melampaui rekor sebelumnya sebesar 440 miliar baht, yang ditetapkan pada tahun 2019. Ia menegaskan bahwa permintaan untuk Phuket tetap kuat meskipun ada ketegangan geopolitik, berkat pasar pariwisatanya yang beragam, menurut Bangkok Post.
Bandara Phuket baru-baru ini meningkatkan penerbangan dari negara-negara seperti Australia dan Arab Saudi, yang semakin mendiversifikasi basis pengunjungnya dan memperkuat posisinya sebagai tujuan wisata yang tangguh dan menarik.
(wiw)(责任编辑:知识)
- ·Kemenhub Prediksi Dua Wilayah Ini Bakal Jadi Titik Macet Tertinggi Saat Lebaran 2023
- ·2025艺术设计专业世界排名TOP4
- ·Perkembangan Terbaru Kasus Prank KDRT Baim Wong
- ·Trump Akan Hubungi Putin dan Zelenskiy, Mau Bahas Kesepakatan Dagang
- ·Pengungsi Korban Gempa Papua Makin Bertambah Menjadi 2.136 Jiwa
- ·Pemerintah Diminta Tolak Usulan BMAD untuk Jaga Industri Tekstil Dalam Negeri dan Antisipasi PHK
- ·Pelan Tapi Pasti, BPS Sebut Perekonomian Jakarta Meningkat 5,58 Persen
- ·Trump Akan Hubungi Putin dan Zelenskiy, Mau Bahas Kesepakatan Dagang
- ·Cuaca Buruk, Kapal Dilarang Berlayar dari Labuan Bajo ke TN Komodo
- ·Pemprov DKI Belum Bisa Cabut Pergub Soal Penggusuran, Ini Alasannya
- ·马里兰艺术学院到底有哪些过人之处?
- ·Bandara di Arab Saudi Punya Keberangkatan Paling Tepat Waktu di Dunia
- ·Persedikab U
- ·Dolar Terkoreksi Usai Turunnya Peringkat Kredit AS
- ·FOTO: Drama Peragaan Busana Victoria Beckham di Paris Fashion Week
- ·Pelaku Unlock IMEI Sama dengan Mendukung Peredaran Ponsel Ilegal, Hukumannya Sangat Berat
- ·Kabar Baik Soal Pergub Warisan Ahok, Wagub Riza Patria Akhirnya Turun Tangan!
- ·Anies Bertemu Gubernur Tokyo, Apa Saja ya Yang Dibahas?
- ·FOTO: India Merayakan Holi, Festival Penanda Datangnya Musim Semi
- ·Pendapatan Pajak Jauh dari Target, DPRD DKI Minta Dishub Tambah Kantung Parkir