Program OASIS Schoolyards oleh MilkLife dan R
Setelah sembilan bulan berjalan, program OASIS Schoolyards Semarang berhasil mendorong integrasi pendidikan perubahan iklim dan perancangan ruang terbuka hijau menjadi area multifungsi yang dapat digunakan untuk bermain, belajar, serta membangun ketangguhan terhadap perubahan iklim di lima sekolah dasar dan madrasah. Inisiatif ini memperkuat ketangguhan sekolah menghadapi risiko banjir rob dan gelombang panas, sekaligus menumbuhkan budaya peduli lingkungan sejak dini.
Sejak diluncurkan pada September 2024, program hasil kolaborasi PT Global Dairi Alami (MilkLife), Resilient Cities Network (R-Cities), dan Pemerintah Kota Semarang ini telah mendampingi MI Darul Ulum, MI Mirfa’ul Ulum, SDN Gebangsari 01, SDN Kaligawe, dan SD Marsudirini Gedangan melalui serangkaian pelatihan guru, pengembangan kurikulum dan perancangan halaman sekolah yang hijau berbasis solusi alam bersama siswa dan orang tua.
Capaian dan praktik baik lima sekolah tersebut diperlihatkan dalam acara Penutupan & Showcase OASIS Schoolyards Semarang di Balai Kota Semarang pada Kamis (12/6), yang dihadiri sekitar 96 pendidik SD/MI, perangkat daerah, dan pegiat filantropi.
Baca Juga: Prudential Gandeng Habitat Bawa Air Bersih dan Rumah Pintar Iklim ke Gunungkidul
Beberapa capaian utama dari program OASIS Schoolyards Semarang meliputi:
- Peningkatan kapasitas guru: 82% guru melaporkan peningkatan signifikan dalam metode pengajaran perubahan iklim, dan 59% merasa jauh lebih percaya diri dalam mengedukasi komunitas.
- Integrasi pendidikan ketangguhan terhadap perubahan iklim di sekolah: 29 modul ajar dikembangkan dan diterapkan, didukung SOP pengelolaan sampah, air, energi, tanaman, dan sanitasi.
- Transformasi halaman sekolah: Lima ruang terbuka yang multifungsi dengan menerapkan prinsip desain berbasis solusi alam dikembangkan bersama siswa dan orang tua, meningkatkan interaksi sosial dan membangun budaya peduli lingkungan dan praktik ketangguhan iklim.
Koordinator Nasional Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Ananto Kusuma Seta mengungkapkan bahwa program OASIS Schoolyards Semarang membuktikan cara kerja prinsip pendidikan perubahan iklim yang sejalan dengan kebijakan nasional dan kerangka internasional, telah berhasil diterjemahkan ke dalam konteks sekolah di Indonesia.
“UNESCO menyoroti bahwa krisis terbesar dunia adalah perubahan iklim, bukan perang. Sehingga pendidikan perubahan iklim adalah prioritas utama. Saat ini 73% sekolah di Indonesia berada di area rawan banjir. Maka melalui program OASIS Schoolyards ini, sekolah yang merupakan ‘rumah kedua’ untuk anak, juga menjadi laboratorium hidup untuk kehidupan yang berkelanjutan, dari sekolah ke masyarakat. Semarang sudah ‘membeli’ masa depan dengan harga sekarang,” ungkap Ananto.
Kepala Hubungan Kemitraan Regional Asia-Pasifik R-Cities, Nini Purwajati, menekankan pentingnya membangun ketangguhan iklim dari komunitas lokal sebagai pusat inovasi.
“Salah satu aspek krusial dalam OASIS Schoolyards adalah memadukan praktik global dari Paris dengan kekuatan lokal Indonesia, termasuk mengintegrasi dengan program sekolah Adiwiyata yang sudah memiliki sejarah dan ekosistem yang kuat. Ini membuktikan bahwa kota-kota Asia bisa jadi pelopor inovasi berbasis komunitas untuk isu ketahanan iklim secara global,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, PLH Walikota Semarang yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang Budi Prakosa S.T., M.T., menghargai inisiatif OASIS Schoolyards Semarang sebagai bentuk nyata kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan bersama.
Baca Juga: Lima Tahun WRI, WWF, dan HSBC Indonesia Buka Jalan Dekarbonisasi Sektor Industri Lewat Climate Solutions Partnership
“Apresiasi kepada MilkLife dan Resilient Cities Network yang mendukung Kota Semarang melalui program OASIS ini, harapannya ke depan sekolah dan madrasah yang ada di Kota Semarang benar - benar bisa menjadi oase bagi padatnya kota. Sekolah menjadi ruang terbuka hijau publik yang mendinginkan kawasan di sekitarnya. Sekolah juga menjadi pelopor pendidikan lingkungan hidup dan perubahan iklim,” kata Budi Prakosa.
Budi menambahkan, di satu sisi pendidikan ditujukan untuk anak-anak usia sekolah sejak dini, di sisi yang lain dapat menginspirasi masyarakat sekitarnya agar lebih peduli lingkungan dan melakukan aksi - aksi ketahanan iklim di Kota Semarang.
“Kami melihat program percontohan ini sebagai pondasi awal yang kuat. Harapannya, perubahan yang sudah tercipta bisa berkelanjutan dan diperluas, tidak hanya di Semarang tetapi juga di kota-kota lain,” ujarnya.
“Program OASIS Schoolyards membuktikan bahwa tindakan kecil dapat berdampak besar ketika menjadi budaya bersama. Namun, tantangan perubahan iklim masih sangat luas dan kompleks, membutuhkan keterlibatan lebih banyak pihak dan solusi kreatif baru. Kami berharap praktik dari program ini bisa menjadi salah satu katalis yang menginspirasi lebih banyak pihak, termasuk sektor swasta, untuk turut berkontribusi,” jelas Vanessa Ingrid Pamela, Group Brand Head MilkLife.
下一篇:Banyak Anak Jadi Korban Judi Online, KPAI Apresiasi Polri Bongkar Keterlibatan Oknum Komdigi
相关文章:
- Ridwan Kamil Rencana Terapkan Budaya Betawi dalam Pendidikan
- Wali Kota Tangerang Minta Jajarannya Terus Tingkatkan Pelayanan Publik
- Presiden Prabowo Sambut Baik Rute Penerbangan Bangkok–Surabaya, Medan, dan Phuket
- Ikuti Proses Hukum, Anies Baswedan Belum Beri Keputusan Soal ACT: Bisa
- Link dan Cara Download Sertifikat SKD CPNS 2024, Peserta Wajib Tahu!
- Golkar Akan Usung Putri Akbar Tanjung di Pilkada Solo
- Majukan Industri Kreatif di Bali, Wamen Ekraf Dukung PICA FEST
- APBN Utamakan Keputusan Politik, Pengamat Tidak Yakin Pembatasan BBM Bisa Berjalan Efektif
- Herwyn Dorong Jajaran Junjung Akutanbilitas dan Kredibilitas Saat Lapor LHKPN dan LHKAN
- Pemprov DKI Diminta Waspadai Pendatang Saat Arus Balik yang Berpotensi Tingkatkan Permukiman Kumuh
相关推荐:
- PT REI Optimalkan Distribusi Skincare Lewat Gudang di Jawa, Bali, dan Kalimantan
- Halo Bonge dkk 'SCBD' Lainnya, Wakilnya Mas Anies Baswedan Kasih Pesan Penting Nih: Hati
- Cikarang Listrindo (POWR) Alokasikan 95,6% Laba Bersih untuk Pemegang Saham
- 5 juta Ton Biji Nikel Diekspor Secara Ilegal, Sultan: Program Hilirisasi Perlu Dievaluasi
- James Riady Prihatin Banyak Hunian Tak Layak: Kita Butuh Lebih dari Sekadar Rumah Murah!
- Kucurkan Rp10 Miliar, Emiten Crazy Rich Jemmy Hartanto (OMED) Mau Gelar Buyback Saham
- Kominfo Sebut Masalah Judol Tak Akan Pernah Tuntas Sampai Kiamat
- Ada Gibran hingga Ridwan Kamil, Ini 9 Cagub DKI Hasil Survei Sepekan PSI
- Jakarta Jadi Tuan Rumah Formula E, Denger Nih Kata Mas Anies: Akan Datangkan Banyak Manfaat
- Asap Membumbung, 5 Gudang Mainan Anak dan Karpet di Kosambi Tangerang Ludes Terbakar
- Agresif Lakukan Eksplorasi, PHE Tulang Punggung Ketahanan Energi
- Ojol Drone Sudah Biasa, Drone di China Jadi Layanan Antar Barang
- Soal Wacana Jadi Menko, AHY Sebut Itu Hak Prerogatif Prabowo dalam Penyusunan Kabinet
- Ketua KPK Bertemu dengan Jaksa Agung, Ini yang Dibahas
- Jelang Libur Nataru 2024, Pemerintah Klaim Harga Tiket Pesawat Akan Turun 10 Persen
- Ojol Drone Sudah Biasa, Drone di China Jadi Layanan Antar Barang
- Dewas KPK: Ada 329 Laporan Masyarakat Selama Periode 2019
- Prabowo Terbitkan Perpres Penataan Kementerian Kabinet Merah Putih, Sekretariat Kabinet Dibubarkan
- Kembangkan Bisnis Mie Berbahan Sagu, Jenny Widjaja: Ini Makanan Asli Nenek Moyang Kita
- Sudah Ada 128 Kasus Varian Baru Mutasi Corona di Jakarta