Heboh Kasus Minyakita Kemasan 1 Liter Disunat, Ekonom Soroti Proses Distribusi
JAKARTA,quickq点击 DISWAY.ID --Kasus penjualan minyak goreng kemasan Minyakita, volume isi kemasannya kurang dari standar yang telah ditetapkan telah sukses menghebohkan masyarakat.
Bukan tanpa alasan, praktik ini juga mencederai hak masyarakat atas pangan yang terjangkau.
Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat kasus Minyakita sebagai praktik curang ini tidak terjadi tanpa sebab.
BACA JUGA:Menteri HAM Usulkan Peraturan Kebebasan Beragama di Luar Agama Resmi Indonesia
BACA JUGA:Komisi I DPR Dan Pemerintah Bentuk Panja untuk Bahas RUU TNI, Letkol Teddy Harus Pensiun Dini?
Salah satu faktor utama adalah kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO), bahan baku minyak goreng, yang melonjak dalam beberapa bulan terakhir dan oknum yang cari untung sendiri.
“Ketika harga CPO melampaui angka keekonomian, produsen Minyakita menghadapi dilema antara mengikuti ketentuan HET atau menyesuaikan harga demi keberlangsungan produksi,” jelas Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Selasa 11 Maret 2025.
Selain itu, Achmad juga turut menyoroti adanya pengawasan yang lemah dari rantai distribusi Minyakita yang panjang.
“Dari produsen, minyak goreng harus melewati banyak tangan hingga sampai ke konsumen, mulai dari distributor besar, distributor kecil, hingga pengecer. Ketika pengawasan negara lemah, celah ini dieksploitasi untuk keuntungan sepihak. Praktik ini semakin memburuk dengan lemahnya tindakan hukum,” jelas Achmad.
“Fakta bahwa ada produsen Minyakita yang beroperasi tanpa izin edar atau SNI adalah bukti nyata lemahnya pengawasan pemerintah,” tambahnya.
BACA JUGA:Catat! Prabowo Sebut THR ASN, PPPK, TNI-Polri, Hakim, Pensiunan Cair 17 Maret!
BACA JUGA:Mendes PDT Ngadu ke KPK: Ada Dana Desa yang Dipakai Judol dan Bikin Website Fiktif
Pendistribusian minyak goreng Minyakita ini sendiri dinilai sebagai langkah yang kompleks dan tidak efisien, sehingga menjadi persoalan yang serius.
“Alih-alih mendistribusikan langsung ke pasar rakyat atau koperasi konsumen, Minyakita banyak dikendalikan oleh tangan-tangan swasta yang tidak seluruhnya berpihak kepada rakyat,” pungkas Achmad.
- 1
- 2
- »
下一篇:Tragis, Pria India Nekat Selfie Bareng Singa Berujung Tewas Diterkam
相关文章:
- Disorot dalam Debat, Apa Beda Stunting dan Gizi Buruk?
- 美国艺术中心设计学院学费及生活费清单
- Sofyan Basir Tak Hadiri Panggilan KPK
- 法国美术留学申请攻略详解
- Soal Chat Mesum, Polda Tunda Pemeriksaan Rizieq Shihab
- 绘画 Workshop丨 鞋尖上的创意:一双有情绪的鞋子
- CCA Vs CalArts
- PDIP Malah Minta PSBB Tak Perlu Sampai Tahap Ketiga
- 5 Cara Cepat Menghapus Tinta Ungu di Jari Usai Pemilu
- 纽约大学帝势艺术学院研究生申请攻略!
相关推荐:
- Hanif Dakhiri: Tarif AS 32% Pukulan Bagi Industri Padat Karya RI
- Sejumlah Jurnalis Jadi Korban Ricuh 22 Mei, Kompolnas Desak Polri Usut Tuntas
- Ya Allah, 3 Pekan Anies Terapkan PSBB, 4.283 Orang Terinfeksi Corona
- Rommy Keluhkan Fasilitas Rutan Buruk, KPK Jawab...
- Jangan Anggap Sepele, Ini 10 Kebiasaan yang Membuat Perut Buncit
- BPN Janjikan Beri Bantuan Hukum ke Mustofa Nahra
- 伦敦艺术学院世界排名怎么样?
- PPG 2025 Bakal Dibuka, Ini 7 Kriteria Guru yang akan Mendapatkan Kuota
- 29 Juta Turis Kunjungi Malaysia pada 2023, Indonesia Sumbang Berapa?
- 美国纽约视觉艺术学院申请条件解析
- Mayapada dan Kalbe Farma Wujudkan Ekosistem Layanan Kanker Terpadu
- Cieee Anak UI! 2.160 Camaba Lolos Masuk Universitas Indonesia Jalur SNBP 2025
- Kisah Penumpang di Indonesia Masak Nasi di Kereta, Bikin Listrik Padam
- OJK Minta Bank Blokir Ribuan Rekening Terindikasi Judol
- Cerita Soetjipto Nagaria Membangun Summarecon Agung, Pelopor Kota Mandiri di Indonesia
- Jokowi Ingin 2 Menteri Lobi DPR Sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga
- Cerita Soetjipto Nagaria Membangun Summarecon Agung, Pelopor Kota Mandiri di Indonesia
- 5 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Udang
- Traveling ke Eropa? Simak Daftar Negara Penutur Bahasa Inggris Terbaik
- Pengalihan Arus Lalu Lintas Dampak One Way di Tol Jakarta