Puan Maharani Absen di Rapat Paripurna Revisi UU Pilkada, Penuhi Undangan Parlemen Hongaria
JAKARTA,quickq官网加速器苹果 DISWAY.ID- Ketua DPR RI Puan Maharani absen menghadiri rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada, yang digelar pada hari ini, Kamis 22 Agustus 2024.
Puan absen karena terbang ke Hongaria dan akan dilanjutkan ke Serbia dalam rangka kunjungan kerja (kunker) untuk menghadiri undangan dari kedua parlemen negara di kawasan Eropa Tengah itu.
BACA JUGA:Massa Mahasiswa Disambut Para Buruh Saat Hadari Demo di DPR, Ibu Pertiwi Memanggil!
BACA JUGA:Daftar Artis Ikut Demo di DPR Kawal Putusan MK Hari Ini, Reza Rahadian, Arie Kriting, hingga Cing Abdel
Kunjungan kerja Puan Maharani dilakukan di tengah rencana adanya paripurna untuk pengesahan revisi UU Pilkada. Alhasil, pimpinan sidang paripurna dipimpin Sufmi Dasco Ahmad dari Fraksi Partai Gerindra.
Ketidakhadirannya sempat menimbulkan pertanyaan terlebih ada aksi massa yang menolak pengesahan RUU Pilkada.
Puan dan Delegasi DPR saat ini berada di Budapest, ibu kota Hongaria, untuk memenuhi undangan parlemen negara Tanah Magyar itu.
“Undangan sudah diterima sejak lama. Dan jadwal keberangkatan Ibu Ketua DPR sudah diagendakan jauh-jauh hari,” kata Sekjen DPR, Indra Iskandar, Kamis.
Hongaria sendiri merupakan mitra penting Indonesia di kawasan Eropa Tengah. Tahun ini Indonesia dan Hongaria merayakan 69 tahun hubungan diplomatik.
BACA JUGA:Ada Demo, Ini Pantauan Kondisi Lalu Lintas Terkini di Sekitar Gedung DPR RI
BACA JUGA:Sidang Paripurna DPR RI RUU Pilkada Ditunda, Peserta Hanya 86 Orang
Dari Hongaria, Puan bersama Delegasi DPR akan melanjutkan perjalanan ke Serbia. Pada tanggal 26 Agustus 2024, Puan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional Serbia Ana Brnabić untuk membahas penguatan kerja sama kedua negara.
Atas absennya Puan, rapat paripurna DPR pengesahan RUU Pilkada dipimpin Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.
Rapat Paripurna sempat dibuka oleh Dasco. Namun dengan belum terpenuhinya kuorum, Dasco memutuskan untuk menunda sidang rapat paripurna itu selama 30 menit.
- 1
- 2
- »
相关文章:
- Kepemilikan Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis Mulai Dibongkar Kejagung
- Oalah... Jadi Lokasi Balapan Formula E Akan Diumumkan Saat...
- IMZ dan Dompet Dhuafa Gulirkan Sekolah Manajemen Koperasi
- Inggris dan Sejumlah Negara Eropa Laporkan Lonjakan Kasus Pneumonia
- Kebijakan Makan Siang Gratis Prabowo
- Waspada 7 Gejala Serangan Jantung seperti yang Dialami Yayu Unru
- Tak Perlu Panik, Ini 3 Cara Mencegah Infeksi Mycoplasma Pneumonia
- Tak Perlu Dijemur, 3 Cara Mengeringkan Kasur Ini Layak Dicoba
- Tahun Ini Harga Bitcoin Diprediksi Naik Tajam, Bakal Capai Target US$200.000
- 7 Cara Memaksimalkan Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan
相关推荐:
- Kemenparekraf: JIExpo Kemayoran Miliki Area Seperti Pertunjukan Seni di Broadway
- Keren! Kemenperin Luncurkan Beragam Aplikasi Dukung revitalisasi Industri Batik Indonesia
- IMZ dan Dompet Dhuafa Gulirkan Sekolah Manajemen Koperasi
- Libur Panjang Mei 2025, BRI Pastikan BRImo Siap Dukung Transaksi Digital Lancar
- Jokdri Merasa Dihakimi Media, Ah Masa?
- 7 Tempat Melukat di Bali yang Populer sebagai Wisata Religi
- Inggris dan Sejumlah Negara Eropa Laporkan Lonjakan Kasus Pneumonia
- Efek Blokade Gaza, Jerman Kini Sinyalkan Evaluasi Pengiriman Senjata ke Israel
- Ketua Umum IM57+ Dorong Pansel Pilih Pemimpin KPK yang Luar Biasa
- NYALANG: Cerita Syahdu Salju Akhir Tahun
- Polisi Berhasil Tangkap Penjambret Kalung Emas yang Viral di Medsos
- 7 Terpidana Pembunuhan Vina Cirebon Kembali Jalani Pemeriksaan Pasca Tertangkapnya Pegi
- JCC, Salah Satu Venue MICE di Jantung Ibu Kota Jakarta
- Salurkan Bansos di Jakarta, Anies: Jangan Buat Beli Rokok!
- Terus Melejit, Green Financing BRI Tembus Rp89,9 triliun di Triwulan I 2025
- Indonesia Re Matangkan Skema Asuransi Parametrik Bencana, Kolaborasi Jadi Kunci!
- Anggaran BP2MI Bakal Dipangkas Rp105 Miliar, Apa yang Dikhawatirkan Benny Rhamdani Terjadi
- Enggak Takut Perang, Iran Tak Akan Stop Ambisi Pengembangan Nuklir
- Cek Keamanan Pangan di 12 Pasar Tradisional, Pastikan Bebas Boraks dan Formalin
- 176.984 Narapidana Terima Remisi Kemerdekaan, Negara Hemat Rp274 Miliar!