Fenomena Tech Winter Ubah Arah Investasi Modal Ventura
Industri modal ventura mulai mengalihkan fokus pembiayaannya dari sektor fintech lending ke sektor riil. Perubahan ini dinilai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai transisi yang sehat menuju pembiayaan yang lebih produktif dan berkelanjutan.
Per Februari 2025, OJK mencatat penurunan outstanding pembiayaan modal ventura terhadap fintech lending dalam beberapa bulan terakhir. Pergeseran ini terjadi seiring dampak fenomena tech winter yang melanda sejak tahun lalu, mengubah arah dan preferensi investasi perusahaan modal ventura.
"Fenomena tech winter yang sempat melanda pada tahun lalu membuat pergeseran pada target pasar perusahaan modal ventura. Saat ini, perusahaan modal ventura banyak menargetkan sektor riil sebagai pasangan usaha, sehingga diharapkan sektor ini dapat berpengaruh positif pada perkembangan industri modal ventura," ujar Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Selasa (20/5/2025).
Baca Juga: Kartel Bunga di Fintech Diusut KPPU, OJK Buka Suara!
Fenomena tech winter merujuk pada periode pelemahan sektor teknologi akibat tekanan ekonomi global, penurunan valuasi startup, serta pengetatan likuiditas, yang membuat investor lebih selektif dalam menempatkan dananya, terutama di sektor teknologi tinggi seperti fintech.
Meskipun fokus bergeser, fintech lending atau Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) dinilai belum sepenuhnya kehilangan daya tariknya. OJK menilai sektor ini masih memiliki potensi untuk kembali menjadi destinasi investasi, terutama jika proses penyehatan industri dan penguatan regulasi terus berlanjut.
Baca Juga: OJK Catat Pinjaman Fintech P2P Lending Capai Rp80,07 triliun
"Dengan penguatan yang terus dilakukan pada industri Pindar, diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi industri modal ventura ke depan," kata Agusman.
Perubahan arah ini dinilai menjadi sinyal bahwa pelaku modal ventura tengah mencari model bisnis yang lebih stabil dan menjanjikan pertumbuhan jangka panjang di tengah ketidakpastian ekonomi.
(责任编辑:探索)
- Polisi Tangkap Pemilik Robot Trading Viral Blast Putra Wibowo Usai Jadi DPO Hampir 2 Tahun
- 'No Sugar Diet', Benarkah Tak Boleh Ada Gula Sama Sekali?
- Petisi Bersama Pelaku Usaha Industri Tekstil Menolak BMAD Benang POY dan DTY
- Geledah Rumah Tersangka BTS Sadikin Rusli, Kejagung Temukan Bukti Elektronik
- Harga Minyak Global Naik Tipis Menyusul Ketegangan Iran
- Apa yang Terjadi Jika Minum Air Kelapa Setiap Hari?
- APBN Tak Cukup, TP Rachmat Bantu Negara Sediakan Hunian Rakyat
- Usai Diperiksa, Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Terdiam
- 2.000 Hektare Sawah di Bali Raib per Tahun Gara
- Pemprov DKI Gencarkan Deteksi Dini Warga Sakit Akibat Polusi Udara Hingga Tingkat RW
- Pasangan AMIN Jadi yang Pertama Daftar Capres Cawapres di KPU
- Pertamina Wujudkan Kemandirian Energi di Momentum Harkitnas 2025
- Jaga Pasokan Energi, PGAS Teken 6 Perjanjian Jual Beli Gas
- Eks Pramugari Ungkap Tipe Penumpang Terburuk di Pesawat: Influencer
- Deteksi Dini, Kunci Utama Mengatasi Kanker Prostat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu 24 September: Sore Jaksel dan Jaktim Hujan
- Sudah Dua Bulan Cuaca Panas Ekstrem Melanda Indonesia, Kapan Akan Berakhir? Ini Prediksi BMKG!
- FOTO: Nenek 102 Tahun Penerjung Payung Tertua di Inggris
- 9 Kebiasaan yang Wajib Dihindari Sebelum Bercinta, Pasutri Wajib Catat
- Alhamdulillah, Pak Anies Baswedan Sampaikan Kabar Gembira