会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Tren Pernikahan China Turun, Catat Angka Terendah!

Tren Pernikahan China Turun, Catat Angka Terendah

时间:2025-05-30 13:40:12 来源:quickq iphone 作者:焦点 阅读:710次
Jakarta,quickq苹果版安装包百度云 CNN Indonesia--

Tren pernikahan Chinaturun. Data terbaru menunjukkan, jumlah pernikahanbaru turun sampai level terendah sejak pencatatan dimulai pada sekitar 1980-an.

Perekonomian China makin terancam akibat angka kelahiran yang menurun. Tantangan ini semakin nyata sebab jumlah pernikahan baru yang tercatat bakal turun ke level terendah.

Tren Pernikahan China Turun, Catat Angka Terendah

Tren Pernikahan China Turun, Catat Angka Terendah

Melansir dari CNN, Kementerian Urusan Sipil mencatat, ada sekitar 4,74 juta pasangan mendaftarkan pernikahan mereka pada tiga kuartal pertama di 2024. Angka ini turun sebesar 16,6 persen dari yang tercatat di periode yang sama tahun lalu yakni 5,69 juta pasangan.

Tren Pernikahan China Turun, Catat Angka Terendah

ADVERTISEMENT

Tren Pernikahan China Turun, Catat Angka Terendah

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • BKKBN: Tren Pernikahan Dini Menurun, Hubungan Seks Meningkat
  • 'Marriage Is Scary', Cerminan Perubahan Nilai yang Tak Melulu Negatif
  • Menteri KPK/BKKBN Duga Faktor Ekonomi Jadi Alasan Orang Malas Menikah

Serangkaian langkah pun dilakukan demi melawan tren pernikahan China turun. Negara meluncurkan berbagai program termasuk insentif finansial dan kampanye propaganda agar kaum muda menikah dan memiliki anak.

Pejabat China juga menyelenggarakan acara kencan buta, pernikahan massal, dan upaya membatasi tradisi pembayaran 'mahar' yang besar. Di daerah pedesaan, pernikahan jadi tidak terjangkau karena mahar begitu besar.

Pun sejak 2022, Asosiasi Keluarga Berencana Tiongkok telah meluncurkan program percontohan untuk 'menciptakan budaya pernikahan dan melahirkan era baru'. Mereka melibatkan puluhan kota untuk promosi nilai sosial melahirkan dan mendorong kaum muda menikah di usia yang tepat.

Akan tetapi, kebijakan ini gagal. Tren pernikahan di China tetap turun.

Kaum muda Tiongkok bergulat dengan angka pengangguran, biaya hidup tinggi, dan dukungan kesejahteraan sosial yang kurang. Sebagian menunda pernikahan dan memiliki anak, sementara sebagian lain memilih menghindarinya.

Tak hanya China, sejumlah negara juga berjuang menaikkan angka kelahiran seperti Jepang dan Korea Selatan.

(els/asr)

(责任编辑:综合)

相关内容
  • Kenapa Ziarah Kubur Selalu Ada Ritual Tabur Bunga?
  • Terima Kunjungan Dubes Arab Saudi, Indonesia Terus Pererat Kerja Sama dan Hubungan Bilateral
  • Jasad Dalam Koper Selingkuh dengan Tersangka yang Akan Gelar Resepsi
  • Gapai Kemuliaan Roadshow Bicara soal Cara Memilih Pemimpin dalam Islam
  • Kepribadian David Diungkap Kepala Sekolah: Anak yang Baik dan Tidak Ada Masalah
  • Program Unggulan Prabowo jadi Faktor Pendorong APBN Surplus Rp 4,3 Triliun
  • Pemilik Sah Lahan Flyover: Pak Anies, Segera Patuhi Putusan MA!
  • UPBU Juwatan Tarakan Gagalkan Penyelundupan Sabu 4.047 Gram,  4 Penumpang Ditangkap
推荐内容
  • Pihak Fadel Muhammad Tegaskan: Urusan BLBI
  • Wujudkan Air Bersih dan Sanitasi Layak Warga Cimenyan via Berbuatbaik
  • Sekjen PDIP Singgung Pemerintahan Ngemis Investor Untuk Pembangunan IKN
  • SIM C1 Resmi Diberlakukan, Ini Syarat dan Spesifikasinya
  • FOTO: Koleksi Klasik Berakar Budaya Romawi dan Kisah Cinta Fendi
  • Mensesneg Buka Suara soal Isu Reshuffle Kabinet