Coinbase mengungkapkan bahwa kebocoran data baru-baru ini yang dilakukan oleh penjahat siber atau hackertelah mengakibatkan pencurian data pribadi milik puluhan ribu penggunanya secara global.
Dilansir, Kamis (22/5), 69.461 orang, termasuk pelanggan dan data internal perusahaan digondol oleh pihak tak bertanggungjawab usai sukses memanfaatkan celah dalam ekosistem pegawai dari Coinbase.
Baca Juga: IPO Diwarnai Rumor Mau Dijual ke Coinbase, Ini Kata Circle
Meskipun demikian, data yang terekspos tidak mencakup kata sandi, frasa sandi (seed phrase), kunci privat, atau informasi lain yang dapat digunakan untuk mengakses dana atau akun pengguna.
Namun pelaku berhasil memperoleh sejumlah identitas pribadi seperti nama lengkap, tanggal lahir, empat digit terakhir nomor dari Jaminan Sosial (SSN), nomor rekening bank yang disamarkan dan beberapa pengenal rekening bank lainnya, alamat rumah, nomor telepon hingga alamat email.
Namun Coinbase juga menyebut bahwa beberapa pengguna kemungkinan mengalami kebocoran data yang lebih dari itu, mencakup ambar dari identifikasi pemerintah seperti Surat Izin Mengemudi (SIM), Kartu Tanda Penduduk (KTP), paspor hingga informasi akun seperti riwayat transaksi, saldo, transfer, dan tanggal pembukaan akun.
Coinbase memperingatkan penggunanya untuk waspada karena data-data yang bocor tersebut dapat digunakan sebagai modal untuk melakukan serangan rekayasa sosial secara global.
Baca Juga: Amerika Serikat Turun Gunung Kejar Hacker Coinbase
"Penyerang mencari informasi ini untuk melakukan serangan rekayasa sosial (social engineering), memanfaatkan data tersebut untuk tampak meyakinkan dan membujuk korban agar memindahkan dana mereka," ujar Coinbase.